1. Sumber Listrik DC pada pesawat
Sumber listrik DC (direct current) di pesawat terdiri atas transformator
dan baterai. Bergantung dari jenis pesawatnya, jumlah transformer dan
baterai yang terpasang akan berbeda-beda. Untuk pesawat B737-800,
terpasang 3 transformer dan 2 baterai.
Transformator Rectifier (TR)
berfungsi untuk merubah listrik AC menjadi listrik DC. Besarnya tegangan
DC untuk pesawat adalah 28V DC.
Baterai yang terdapat di pesawat
berfungsi untuk menghasilkan listrik DC dengan tegangan sebesar 28V DC.
Baterai yang dipakai adalah tipe Nikel Cadmium (NiCd) sehingga dapat
diisi ulang (rechargeable). Saat baterai tidak digunakan, baterai akan
di-charge oleh baterai charger yang terpasang.
Dalam pemakaiannya, baterai pesawat dipakai dalam beberapa keadaan:
1. Sebagai sumber energi listrik untuk starting APU.
2. Saat konsidi darurat sebagai sumber listrik DC.
3. Listrik DC ini juga dapat dirubah menjadi listrik AC dalam keadaan darurat dengan menggunakan inverter.
2. Sistem Output Listrik DC
Beban
di pesawat terhubung dengan sistem distribusi listrik pesawat melalui
bus. Bergantung pada sumber listrik yang diperlukan, dan juga
peranannya, beban bisa terhubung pada bus yang berbeda-beda.
Untuk
sistem pesawat yang tetap harus berfungsi dalam keadaan darurat, akan
tersambung dengan standby bus. Sedangkan sistem pesawat yang “kurang
penting” akan terhubung dengan AC Main Bus.
3. Distribusi listrik pesawat
Untuk distribusi listrik, pesawat memakai sistem bus yang menghubungkan antara sumber listrik dengan beban.
Macam bus yang terdapat di pesawat B737-800 adalah :
1. AC Transfer bus (XFR), terdiri atas transfer bus 1 dan transfer bus 2. Dalam kondisi normal, transfer bus 1 terhubung dengan generator 1 dan transfer bus 2 terhubung dengan generator 2,
Sedangkan
dalam kondisi darurat, semisal generator 1 tidak berfungsi, maka
transfer bus 1 dapat terhubung dengan APU atau terhubung dengan
generator 2 melalui transfer bus 2.
2. AC Main bus, terdiri dari AC main bus 1 dan AC main bus 2.
3. Galley bus, untuk keperluan listrik di galley pesawat. Jumlah bergantung pada jumlah galley yang terpasang di pesawat.
4. 28V DC Bus, bus yang terhubung dengan transformer.
5. 28V DC baterai bus, bus yang terhubung dengan transformer dalam kondisi normal, dan baterai dalam kondisi alternatif.
6. Standby bus, standby bus adalah bus yang tetap akan mempunyai sumber listrik dalam keadaan darurat.
115 VAC STBY memperoleh sumber listrik dari static inverter sedangkan 28V DC STBY memperoleh listrik dari baterai.
AERONAUTIKA 12
Kamis, 05 Juni 2014
Sumber Daya Arus Searah (DC)
Generator DC
Generator AC dan DC menggunakan prinsip Faraday, yaitu memutar magnet dalam kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan maka terjadi perubahan fluks gaya magnet (peribahan arah penyebaran medan magnet) di dalam kumparan dan menembus tegak lurus terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda potensial antara ujung-ujung kumparan yang menimbulkan listrik. Syarat utama, harus ada perubahan fluks magnetik, jika tidak maka tidak akan timbul listrik. Cara mengubah fluks magnetik adalah menggerakkan magnet dalam kumparan atau sebaliknya dengan energi dari sumber lain, seperti angin dan air yang memutar baling-baling turbin untuk menggerakkan magnet tersebut. Bedanya, generator AC menggunakan “slip ring”, sedangkan generator DC menggunakan “commutator”.
*Baterai
Baterai digunakan pada pesawat (alat) yang memerlukan daya listrik kecil, seperti radio, kalkulator, jam dinding, dan lain-lain. Biasanya baterai dijual dengan tegangan 1.5 V dan kuat arus 0,25 A. Untuk keperluan tertentu baterai dijual dengan besaran tegangan disesuaikan dengan pesawat atau alatnya. Contohnya 3 V, 6 V dan 9 V.
Prinsip kerja baterai, arus dan tegangannya dihasilkan dari bahan salmiak, sedangkan bahan penyerapnya digunakan di sekeliling batu arang agar dapat menyerap zat cair yang timbul pada kutub positif akibat adanya proses kimia. Batang arang (grafit) merupakan kutub positif yang ditutup oleh kuningan. Bagian ini adalah bagian yang menonjol dari wujud baterai. Kutub negatif ada di bagian bawah baterai yang terbuat dari seng sekaligus membentuk wujud baterai tersebut. Tabung baterai biasanya ditutup dengan aspal agar elektrolitnya tidak bocor.
#sumber : http://putra64.wordpress.com/2012/09/24/sumber-daya-arus-searah-dc/
Generator AC dan DC menggunakan prinsip Faraday, yaitu memutar magnet dalam kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan maka terjadi perubahan fluks gaya magnet (peribahan arah penyebaran medan magnet) di dalam kumparan dan menembus tegak lurus terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda potensial antara ujung-ujung kumparan yang menimbulkan listrik. Syarat utama, harus ada perubahan fluks magnetik, jika tidak maka tidak akan timbul listrik. Cara mengubah fluks magnetik adalah menggerakkan magnet dalam kumparan atau sebaliknya dengan energi dari sumber lain, seperti angin dan air yang memutar baling-baling turbin untuk menggerakkan magnet tersebut. Bedanya, generator AC menggunakan “slip ring”, sedangkan generator DC menggunakan “commutator”.
*Baterai
Baterai digunakan pada pesawat (alat) yang memerlukan daya listrik kecil, seperti radio, kalkulator, jam dinding, dan lain-lain. Biasanya baterai dijual dengan tegangan 1.5 V dan kuat arus 0,25 A. Untuk keperluan tertentu baterai dijual dengan besaran tegangan disesuaikan dengan pesawat atau alatnya. Contohnya 3 V, 6 V dan 9 V.
Prinsip kerja baterai, arus dan tegangannya dihasilkan dari bahan salmiak, sedangkan bahan penyerapnya digunakan di sekeliling batu arang agar dapat menyerap zat cair yang timbul pada kutub positif akibat adanya proses kimia. Batang arang (grafit) merupakan kutub positif yang ditutup oleh kuningan. Bagian ini adalah bagian yang menonjol dari wujud baterai. Kutub negatif ada di bagian bawah baterai yang terbuat dari seng sekaligus membentuk wujud baterai tersebut. Tabung baterai biasanya ditutup dengan aspal agar elektrolitnya tidak bocor.
#sumber : http://putra64.wordpress.com/2012/09/24/sumber-daya-arus-searah-dc/
Apa Itu Auxilary Power Unit (APU) ?
Auxiliary Power Unit (APU) adalah perangkat pada kendaraan yang
menyediakan energi untuk fungsi lain selain propulsi. APU biasanya
dipasang pada pesawat besar, serta beberapa kendaraan darat besar.
Pesawat APU umumnya menghasilkan 115V pada 400 Hz (bukan 50/60 Hz
pasokan listrik), untuk menjalankan sistem listrik pesawat, selain itu
dapat menghasilkan 28V DC. APU juga dipasang pada kapal-kapal angkatan
laut. APU dapat memberikan listrik melalui sistem tunggal atau 3-fase.
Tujuan utama dari APU pesawat adalah untuk memberikan power untuk starting engines utama pesawat. Mesin turbin harus dipercepat untuk kecepatan rotasi tinggi untuk memberikan kompresi udara yang cukup pada saat engine beroperasi. Jet engine yang lebih kecil biasanya distart oleh sebuah motor listrik, sedangkan engineyang lebih besarbiasanya dimulai oleh motor turbin udara.Sebelumengine bergerak, APU start, umumnya oleh baterai atau akumulator hidrolik. Setelah APU bergerak, APU memberikan daya (listrik, pneumatik, atau hidrolik, tergantung pada desain) untuk memulai engine utama pesawat.
APU pada Pesawat Komersil
Fungsi dan Tujuan utama dari APU pesawat adalah untuk memberikan power untuk starting engines utama pesawat. Mesin turbin harus dipercepat untuk kecepatan rotasi tinggi untuk memberikan kompresi udara yang cukup pada saat engine beroperasi. Jet engine yang lebih kecil biasanya distarting oleh sebuah motor listrik, sedangkan engine yang lebih besar biasanya distarting oleh motor turbin udara. Sebelum engine bergerak, APU pada umumnya distarting oleh baterai atau akumulator hidrolik. Setelah APU bergerak, APU memberikan daya (listrik, pneumatik, atau hidrolik, tergantung pada desain) untuk memulai engine utama pesawat.
APU juga digunakan untuk menjalankan aksesori pesawat lainnya pada saat engine mati. Hal ini memungkinkan kabin menjadi nyaman saat penumpang naik pesawat sebelum engine dinyalakan. Listrik digunakan untuk menjalankan sistem saat preflight check. Beberapa APU juga dikoneksikan ke pompa hidrolik, memungkinkan kru mengoperasikan peralatan hidrolik (seperti Flight control atau flaps) sebelum engine dinyalakan. Fungsi ini dapat juga digunakan, pada beberapa pesawat, sebagai cadangan pada saat terbang atau sistem hidrolik rusak.
Pesawat dengan APU juga dapat menggunakan power listrik dan pneumatic dari peralatan darat ketika APU rusak atau tidak dapat digunakan.
APU dipasang pada pesawat extended-range twin-engine operations (ETOPS) yang merupakan alat pengaman saat kondisi kritis, karena APU menyediakan listrik cadangan dan tekanan udara pada engine yang mati atau generator utama rusak. Sementara beberapaAPU mungkin tidak startable dalam penerbangan, APUETOPS-compliant harus flight-startable pada ketinggian sampai keservice ceiling. Aplikasiterbaru telah ditentukan mulai sampai denganketinggian43.000kaki (13.000 m) dari kondisi cold-soaklengkapseperti Hamilton Sundstrand APS5000 untuk Boeing 787 Dreamliner.JikaAPU atau generator listrik tidak tersedia, pesawat tidak diperbolehkanuntuk penerbanganETOPS dan diharuskanuntuk mengambilrute non-ETOPS.
APU menghasilkan listrik 400 Hz lebih kecil dan lebih terang daripada 50/60 Hz counterpart, akan tetapi harganya lebih mahal; kelamahannya adalah sistem, frekuensi tinggi menyebabkan tegangan menurun.
#sumber : http://www.gloopic.net/berita/
Tujuan utama dari APU pesawat adalah untuk memberikan power untuk starting engines utama pesawat. Mesin turbin harus dipercepat untuk kecepatan rotasi tinggi untuk memberikan kompresi udara yang cukup pada saat engine beroperasi. Jet engine yang lebih kecil biasanya distart oleh sebuah motor listrik, sedangkan engineyang lebih besarbiasanya dimulai oleh motor turbin udara.Sebelumengine bergerak, APU start, umumnya oleh baterai atau akumulator hidrolik. Setelah APU bergerak, APU memberikan daya (listrik, pneumatik, atau hidrolik, tergantung pada desain) untuk memulai engine utama pesawat.
APU pada Pesawat Komersil
Fungsi dan Tujuan utama dari APU pesawat adalah untuk memberikan power untuk starting engines utama pesawat. Mesin turbin harus dipercepat untuk kecepatan rotasi tinggi untuk memberikan kompresi udara yang cukup pada saat engine beroperasi. Jet engine yang lebih kecil biasanya distarting oleh sebuah motor listrik, sedangkan engine yang lebih besar biasanya distarting oleh motor turbin udara. Sebelum engine bergerak, APU pada umumnya distarting oleh baterai atau akumulator hidrolik. Setelah APU bergerak, APU memberikan daya (listrik, pneumatik, atau hidrolik, tergantung pada desain) untuk memulai engine utama pesawat.
APU juga digunakan untuk menjalankan aksesori pesawat lainnya pada saat engine mati. Hal ini memungkinkan kabin menjadi nyaman saat penumpang naik pesawat sebelum engine dinyalakan. Listrik digunakan untuk menjalankan sistem saat preflight check. Beberapa APU juga dikoneksikan ke pompa hidrolik, memungkinkan kru mengoperasikan peralatan hidrolik (seperti Flight control atau flaps) sebelum engine dinyalakan. Fungsi ini dapat juga digunakan, pada beberapa pesawat, sebagai cadangan pada saat terbang atau sistem hidrolik rusak.
Pesawat dengan APU juga dapat menggunakan power listrik dan pneumatic dari peralatan darat ketika APU rusak atau tidak dapat digunakan.
APU dipasang pada pesawat extended-range twin-engine operations (ETOPS) yang merupakan alat pengaman saat kondisi kritis, karena APU menyediakan listrik cadangan dan tekanan udara pada engine yang mati atau generator utama rusak. Sementara beberapaAPU mungkin tidak startable dalam penerbangan, APUETOPS-compliant harus flight-startable pada ketinggian sampai keservice ceiling. Aplikasiterbaru telah ditentukan mulai sampai denganketinggian43.000kaki (13.000 m) dari kondisi cold-soaklengkapseperti Hamilton Sundstrand APS5000 untuk Boeing 787 Dreamliner.JikaAPU atau generator listrik tidak tersedia, pesawat tidak diperbolehkanuntuk penerbanganETOPS dan diharuskanuntuk mengambilrute non-ETOPS.
APU menghasilkan listrik 400 Hz lebih kecil dan lebih terang daripada 50/60 Hz counterpart, akan tetapi harganya lebih mahal; kelamahannya adalah sistem, frekuensi tinggi menyebabkan tegangan menurun.
#sumber : http://www.gloopic.net/berita/
Mengapa Sumber Listrik AC Pada Pesawat Terbang 115Vac 400 Hz 3phase ?
Karena :
1. Supaya trafo yang digunakan ukurannnya bisa kecil, karena semakin tinggi freq maka efisiensi semakin tinggi
2. Kalo semakin efisien kenapa tidak pakai frekuensi yang lebih tinggi lagi.??
karena kalau diatas 500hz bisa ngefek buruk sama manusia, apalagi jarak antara trafo dengan manusia tidak begitu jauh
3. Kalau frekuensi berada di frekeunsi audio diatas 1000hz nanti suaranya kedengeran sama manusia.
Mengapa pesawat menggunakan listrik 3 phase dan 400hz karena pada pesawat banyak dipergunakan motor-motor listrik yg membutuhkan daya yg cukup besar maka digunakan lah listrik 3 phase dan juga untuk proses transmisi yg bertujuan untuk penggunaan konsumen secara luas dan untuk mengurangi kerugian daya pada saluran
contohnya seperti menggerakan motor flap.
kalau untuk yg 400hz itu karena pertama untuk Keuntungan menggunakan frekuensi yang lebih tinggi adalah biaya produksi transformator akan bisa menjadi lebih murah, dan juga karena pada peswat banyak system yg menggunakn daya cukup besar seperti :
1. HF Comm,
2. "Electrical" Hydraulic Pump,
3. WX radar,
4. Ignition System
Jadi intinya pesawat menggunakan listrik 3 phase 400hz adalah karena pesawat memiliki beban yg sangat besar
1. Supaya trafo yang digunakan ukurannnya bisa kecil, karena semakin tinggi freq maka efisiensi semakin tinggi
2. Kalo semakin efisien kenapa tidak pakai frekuensi yang lebih tinggi lagi.??
karena kalau diatas 500hz bisa ngefek buruk sama manusia, apalagi jarak antara trafo dengan manusia tidak begitu jauh
3. Kalau frekuensi berada di frekeunsi audio diatas 1000hz nanti suaranya kedengeran sama manusia.
Mengapa pesawat menggunakan listrik 3 phase dan 400hz karena pada pesawat banyak dipergunakan motor-motor listrik yg membutuhkan daya yg cukup besar maka digunakan lah listrik 3 phase dan juga untuk proses transmisi yg bertujuan untuk penggunaan konsumen secara luas dan untuk mengurangi kerugian daya pada saluran
contohnya seperti menggerakan motor flap.
kalau untuk yg 400hz itu karena pertama untuk Keuntungan menggunakan frekuensi yang lebih tinggi adalah biaya produksi transformator akan bisa menjadi lebih murah, dan juga karena pada peswat banyak system yg menggunakn daya cukup besar seperti :
1. HF Comm,
2. "Electrical" Hydraulic Pump,
3. WX radar,
4. Ignition System
Jadi intinya pesawat menggunakan listrik 3 phase 400hz adalah karena pesawat memiliki beban yg sangat besar
Kelistrikan Pada Pesawat Boeing 737-NG
LISTRIK PESAWAT TERBANG
Secara umum sistem Elektrical/kelistrikan pada pesawat sama halnya dengan sistem listrik dirumah, yaitu ada sumber listrik, sistem distribusi, dan beban. Sumber listrik dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu AC (alternating current) dan DC (direct current).
# Sumber listrik AC
Pada pesawat B737NG sumber listrik AC dihasilkan dari 3 buah generator, 2 buah pada engine(engine 1 dan engine 2) dan 1 generator yg terdapat pada APU(auxiliary power unit). generator pada engine menghasilkan listrik dari putaran engine sendiri, listrik yang dibutuhkan pesawat sebesar 115VAC dengan frekuensi 400Hz yg dihasilkan dari generator, namun karena Rpm engine yg memutar generator tidak selalu stabil maka dipasanglah sebuah alat yg bernama CSD(constan speed drive) dimana alat itu berfungsi untuk mengendallikan putaran generator agar selalu constan, pada B737NG generator dan CSD telah diintegrasikan menjadi IDG(intergrated drive generator), sedangkan untukk pesawat seri sebelumnya B737 clasic generator dan CSD masih terpisah. sedangkan pada APU tidak terdapat CSD,mengapa? karena generator pada APU berputar secara konstan tdk seperti engine yg berubah-ubah, karena pada APU tdak ada idle power atau full power. selain dari generator ada satu lagi alat yg menghasilkan sumber listrik AC ialah static inverter dimana ia berfungsi merubah tegangan DC dari baterai menjadi tegangan AC. namun static inverter hanya digunakan dalam keadaan darurat, dengan kata lain meskipun pesawat dalam keadaan darurat sistem pesawat yg memerlukan sumber listrik AC dapat bekerja.
2. Sistem Distribusi
Untuk distribusi listrik, pesawat memakai sistem bus yang menghubungkan antara sumber listrik dengan beban. Macam bus yang terdapat di pesawat adalah,:
1. AC Transfer bus (XFR),
2.AC Main bus, terdiri dari AC main bus 1 dan AC main bus 2.
3.Galley bus,
4.28 VDC Bus,
5.28 VDC baterai bus,
6.Standby (STBY) bus.
3. Beban (load)
Beban di pesawat terhubung dengan sistem distribusi listrik pesawat melalui bus. Bergantung pada sumber listrik yang diperlukan, dan juga peranannya, beban bisa terhubung pada bus yang berbeda-beda.
Untuk sistem pesawat yang tetap harus berfungsi dalam keadaan darurat, akan tersambung dengan standby bus.
Macam-macam beban pada pesawat seperti pada cockpit misalnya instrument-instrument navigasi,radar,lampu,computer-computer dll.
Secara umum sistem Elektrical/kelistrikan pada pesawat sama halnya dengan sistem listrik dirumah, yaitu ada sumber listrik, sistem distribusi, dan beban. Sumber listrik dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu AC (alternating current) dan DC (direct current).
# Sumber listrik AC
Pada pesawat B737NG sumber listrik AC dihasilkan dari 3 buah generator, 2 buah pada engine(engine 1 dan engine 2) dan 1 generator yg terdapat pada APU(auxiliary power unit). generator pada engine menghasilkan listrik dari putaran engine sendiri, listrik yang dibutuhkan pesawat sebesar 115VAC dengan frekuensi 400Hz yg dihasilkan dari generator, namun karena Rpm engine yg memutar generator tidak selalu stabil maka dipasanglah sebuah alat yg bernama CSD(constan speed drive) dimana alat itu berfungsi untuk mengendallikan putaran generator agar selalu constan, pada B737NG generator dan CSD telah diintegrasikan menjadi IDG(intergrated drive generator), sedangkan untukk pesawat seri sebelumnya B737 clasic generator dan CSD masih terpisah. sedangkan pada APU tidak terdapat CSD,mengapa? karena generator pada APU berputar secara konstan tdk seperti engine yg berubah-ubah, karena pada APU tdak ada idle power atau full power. selain dari generator ada satu lagi alat yg menghasilkan sumber listrik AC ialah static inverter dimana ia berfungsi merubah tegangan DC dari baterai menjadi tegangan AC. namun static inverter hanya digunakan dalam keadaan darurat, dengan kata lain meskipun pesawat dalam keadaan darurat sistem pesawat yg memerlukan sumber listrik AC dapat bekerja.
CSD (constant speed drive) |
2. Sistem Distribusi
Untuk distribusi listrik, pesawat memakai sistem bus yang menghubungkan antara sumber listrik dengan beban. Macam bus yang terdapat di pesawat adalah,:
1. AC Transfer bus (XFR),
2.AC Main bus, terdiri dari AC main bus 1 dan AC main bus 2.
3.Galley bus,
4.28 VDC Bus,
5.28 VDC baterai bus,
6.Standby (STBY) bus.
3. Beban (load)
Beban di pesawat terhubung dengan sistem distribusi listrik pesawat melalui bus. Bergantung pada sumber listrik yang diperlukan, dan juga peranannya, beban bisa terhubung pada bus yang berbeda-beda.
Untuk sistem pesawat yang tetap harus berfungsi dalam keadaan darurat, akan tersambung dengan standby bus.
Macam-macam beban pada pesawat seperti pada cockpit misalnya instrument-instrument navigasi,radar,lampu,computer-computer dll.
*skematik elektrikal |
Generator Pesawat Terbang
Generator
Generator merupakan suatu alat pembangkit / penghasil energi listrik. Listrik dihasilkan dari hasil proses gerak generator tersebut. Generator pada pesawat sebenarnya sama seperti generator lain. Pada pesawat badan pesawat terdapat dua generator diantaranya :
A. Engine Generator
Generator ini untuk menghasilkan energi dari putaran engine yang akan mendorong generator. Generator ini juga langsung digabungkan oleh engine, dan beroperasi setiap kali engine sedang berjalan/berputar. Karena generator memerlukan engine untuk energi awalnya, Putaran generator bisa saja tidak konstan, atau bisa juga dibilang sulit untuk mempertahankan frequensi normal selama mesin beroperasi. Untuk itu di sebuah generator diperlukan alat bantu lain yang berfungsi untuk mempertahankan putaran dari engine tersebut, Alat itu bernama CSD (Constant Speed Drive). CSD berfungsi untuk mempertahankan putaran engine (RPM) agar tetap konstan (hanya bermain di 115V AC, 400Hz, 3phase).
CSD tersebut tentu berperan penting pada generator, tanpa CSD generator mungkin tidak akan beroperasi dengan sempurna.
B. APU Generator
Generator APU (Auxiliary Power Unit) ini dapat menyuplai listrik utama ketika pesawat sedang di ground pada saat akan engine running dan dapat berfungsi sebagai cadangan apabila kedua generator engine fail pada saat in flight. Generator APU hampir sama dengan generator engine, tetapi generator APU tidak memiliki unit pembangkit atau tidak memerlukan unit pembakit CSD seperti putaran engine pada generator engine, karena APU memiliki putaran sendiri dan akan selalu mempertahankan kecepatan konstan. Sebagai satu-satunya sumber listrik, APU dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk semua kondisi saat di ground dan semua persyaratan penerbangan penting.
dan ada lagi generator lain yang terletak tidak di dalam pesawat
C. Ground Power
Daya eksternal yang digunakan pesawat saat berada di ground untuk menyuplai tenaga listrik. Bila tersambung, daya eksternal dapat memasok listrik untuk kedua bus transfer. Selain GPU dan mobile AC unit, ada juga air starter unit. Alat ini seringkali dikenal dengan nama GTC. Alat ini berfungsi sebagai sumber pneumatik baik untuk AC pack atau untuk start engine.
Generator merupakan suatu alat pembangkit / penghasil energi listrik. Listrik dihasilkan dari hasil proses gerak generator tersebut. Generator pada pesawat sebenarnya sama seperti generator lain. Pada pesawat badan pesawat terdapat dua generator diantaranya :
A. Engine Generator
Generator ini untuk menghasilkan energi dari putaran engine yang akan mendorong generator. Generator ini juga langsung digabungkan oleh engine, dan beroperasi setiap kali engine sedang berjalan/berputar. Karena generator memerlukan engine untuk energi awalnya, Putaran generator bisa saja tidak konstan, atau bisa juga dibilang sulit untuk mempertahankan frequensi normal selama mesin beroperasi. Untuk itu di sebuah generator diperlukan alat bantu lain yang berfungsi untuk mempertahankan putaran dari engine tersebut, Alat itu bernama CSD (Constant Speed Drive). CSD berfungsi untuk mempertahankan putaran engine (RPM) agar tetap konstan (hanya bermain di 115V AC, 400Hz, 3phase).
CSD tersebut tentu berperan penting pada generator, tanpa CSD generator mungkin tidak akan beroperasi dengan sempurna.
B. APU Generator
Generator APU (Auxiliary Power Unit) ini dapat menyuplai listrik utama ketika pesawat sedang di ground pada saat akan engine running dan dapat berfungsi sebagai cadangan apabila kedua generator engine fail pada saat in flight. Generator APU hampir sama dengan generator engine, tetapi generator APU tidak memiliki unit pembangkit atau tidak memerlukan unit pembakit CSD seperti putaran engine pada generator engine, karena APU memiliki putaran sendiri dan akan selalu mempertahankan kecepatan konstan. Sebagai satu-satunya sumber listrik, APU dapat memenuhi kebutuhan listrik untuk semua kondisi saat di ground dan semua persyaratan penerbangan penting.
dan ada lagi generator lain yang terletak tidak di dalam pesawat
C. Ground Power
Daya eksternal yang digunakan pesawat saat berada di ground untuk menyuplai tenaga listrik. Bila tersambung, daya eksternal dapat memasok listrik untuk kedua bus transfer. Selain GPU dan mobile AC unit, ada juga air starter unit. Alat ini seringkali dikenal dengan nama GTC. Alat ini berfungsi sebagai sumber pneumatik baik untuk AC pack atau untuk start engine.
Cerita Diriku
Namaku M.Luthfan Fariz, aku dilahirkan di lombok timur pada tanggal 2 april 1994, Aku anak pertama dari 4 bersaudara, aku mempunyai adik cowok dan adik kembar yg jelas cewek2 lah, Tempat dimana aku bersekolah waktu kecil (TK,SD) sangat dekat dengan rumah, Untuk menempuhnya cukup jalan kaki, Setelah lulus dari SD pada tahun 2006, Aku melanjutkan sekolah di SMPN 1 AIKMEL sekolah yg sekarang malah lebih jauh dari rumah, Tapi aku tak patah semangat buat bersekolah, Dan akhirnya aku lulus SMP pada tahun 2009 ,Setelah lulus aku sempat bingung mau melanjutkan sekolah dimana,Dan akhirnya aku memutuskan bersekolah di SMKN 1 SELONG.gak tw knpa dan bagai mna aku bisa diterima di sekolah terpopuler di lombok ini. Sepertinya aku masuk kedalam golongan orang2 beruntung mungkin,Tapi lupain aja masuk kecerita lagi,hehehe, Di sekolah aku sering mengikuti olimpiade2 kejuruan,Seperti olimpiade motor piston ,kelistrikan cdi dan system trasmisi kendaraan ringan, Maklum aku sangat hobi dengan yang namanya OTOMOTIF, keturunan orang tua mungkin ya hahaha ,Dan akhirnya aku lulus dari SMK pada tahun 2012 dan melanjutkan ke sekolah kedirgantaraan yaitu STTKD yang bertempat di Yogyakarta, Sebenarnya sih berat buat jauh dari orang tua maklum belom pernah merantau, Tapi nikmati aja, santai2 ,hahahaha, Pertama kali aku sampai di Yogyakarta aku lansung ke kampus buat surfai dulu, Ternyata aku gak abis pikir dan gak bisa mikir melihat kampus STTKD ini ,Tempatnya kecil di ukur2 masih besaran SD aku dulu , Tapi aku gak melihat dari segi fisik kampus aku melihat dari segi kualitasnya dan akreditasinya, Di STTKD aku ngambil jurusan AERONAUTIKA, Pertama tama sih aku gak ngerti sama jurusan ini,Tapi lupakan saja,Toh juga aku udah menikmati dan sudah jatuh cinta pada program studi ini. Di yogyakata aku juga banyak mendapatkan pelajaran hidup dan pengalaman2 penting dan aku sadar betapa sulitnya hidup di dunia rantau.. sekian cerita dari aku
Langganan:
Postingan (Atom)