Generator DC
Generator AC dan DC menggunakan prinsip Faraday,
yaitu memutar magnet dalam kumparan atau sebaliknya, ketika magnet
digerakkan dalam kumparan maka terjadi perubahan fluks gaya magnet
(peribahan arah penyebaran medan magnet) di dalam kumparan dan menembus
tegak lurus terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda potensial antara
ujung-ujung kumparan yang menimbulkan listrik. Syarat utama, harus ada
perubahan fluks magnetik, jika tidak maka tidak akan timbul listrik.
Cara mengubah fluks magnetik adalah menggerakkan magnet dalam kumparan
atau sebaliknya dengan energi dari sumber lain, seperti angin dan air
yang memutar baling-baling turbin untuk menggerakkan magnet tersebut.
Bedanya, generator AC menggunakan “slip ring”, sedangkan generator DC
menggunakan “commutator”.
*Baterai
Baterai digunakan pada pesawat (alat) yang memerlukan daya
listrik kecil, seperti radio, kalkulator, jam dinding, dan lain-lain.
Biasanya baterai dijual dengan tegangan 1.5 V dan kuat arus 0,25 A.
Untuk keperluan tertentu baterai dijual dengan besaran tegangan
disesuaikan dengan pesawat atau alatnya. Contohnya 3 V, 6 V dan 9 V.
Prinsip
kerja baterai, arus dan tegangannya dihasilkan dari bahan salmiak,
sedangkan bahan penyerapnya digunakan di sekeliling batu arang agar
dapat menyerap zat cair yang timbul pada kutub positif akibat adanya
proses kimia. Batang arang (grafit) merupakan kutub positif yang ditutup
oleh kuningan. Bagian ini adalah bagian yang menonjol dari wujud
baterai. Kutub negatif ada di bagian bawah baterai yang terbuat dari
seng sekaligus membentuk wujud baterai tersebut. Tabung baterai biasanya
ditutup dengan aspal agar elektrolitnya tidak bocor.
#sumber : http://putra64.wordpress.com/2012/09/24/sumber-daya-arus-searah-dc/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar